0607 – AMIRUL HAJJ : KITA SANGAT BERSYUKUR TAHUN INI HAJI AKBAR

asSalaamu’alaykum.

AMIRUL HAJJ : KITA SANGAT BERSYUKUR TAHUN INI HAJI AKBAR
22-12-2006 00:00
Jeddah, 22/12 (Pinmas) – Pemerintah Arab Saudi melalui Majelis Tertinggi Mahkamah Syariah telah menetapkan hari wukuf di Arafah, Jatuh Jumat, 29 Desember 2006. Sedangkan Idhul Adha jatuh Sabtu, 30 desember 2006. Dengan demikian pelaksanaan haji tahun ini merupakan haji akbar.

Pernyataan Majelis Tertinggi Mahkamah Syariah tersebut seperti dilansir SPA (Saudi Press Agency) menyebutkan awal bulan Dzulhijah terlihat pada Rabu malam, 20 desember 2006. Amirul Haj jemaah haji Indonesia H.Tamrizi Taher mengatakan, kita sangat bersyukur, pemeritah Arab Saudi telah menetapkan hari wukuf di Arafah, Jumat 29 Desember 2006, dengan demikian pelaksaan haji tahun ini merupakan haji akbar. Amirul berharap, jemaah haji Indonesia dapat memanfaatkan kesempatan ini untuk khusuk beribadah, makin focus meraih haji mabrur dengan banyak berdoa bagi keluarga dan bangsa. “Gunakanlah kesempatan ini sebaik-baiknya untuk makin medekatkan diri kepada Allah SWT,” ucap Tarmizi yang juga Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) itu. Sementara itu, Naib Amirul hajj yang juga Ketua Majelis Ulama Indonesia KH.Ma’ruf Amin mengatakan, jemaah haji harus bersyukur karena ternyata tahun ini haji akbar. Haji akbar ‘kan tidak tiap tahun, ini merupakan keuntungan tersendiri.Pada haji akbar, kata Ma’ruf Amin, jemaah haji makin banyak, karena umat islam dari Arab Saudi maupun dari kawan Teluk secara mendadak akan terpanggil pula untuk menunaikan aibadah haji. Oleh karena itu jemaah haji harus mempersiapkan diri dan berhati-hati utnuk menghadapi situasi penuh sesaknya jemaah di Masjidil Haram dan di Jamarat. Ma’ruf berharap, ketua-ketua rombongan dapat mengarahkan jemaahnya pada saat melontar jumroh mengambil waktu-waktu yang senggang. Atau waktu-waktu yang tidak padat. Ma’ruf meminta agar jemaah memanfaatkan saat di Arafah sebagai tempat yang istijabah memohon kepada Allah bagi dirinya, keluarga dan bangsa. “Karena setiap orang belum tentu tiap tahun pergi haji dan tidak tiap pergi haji memperoleh haji akbar.,” ucap Ma’ruf. Menurut Ma’ruf Amin, haji akbar itu merupakan dua hari raya bersatu. Hari Arafah sebagai hari yang penuh ampunan Allah, sementara hari jumat merupakan penghulu segala hari jadi dalam musim haji pahalanya besar sekali.Sementara itu, seorang jemaah kloter 33 JKS asal Bogor, Aminah merasa bersykur memperoleh kesempatan mendapatkan haji mabrur yang sangat diidam-idamkannya sepanjang hidup. ”Insya Allah saya akan bedoa dan beribadah dengan sungguh-sungguh agar ampunan dan barokah Allah menyertai saya dan keluarga,” ucapnya dengan haru. Imam Azhar jemaah kloter 33 JKS asal Bogor juga terkejut dan langsung memanjatkan doa dengan kedua tanganya, ketika diberi tahu bahwa haji kali ini adalajh haji akbar. ”Kesempatan saya yang berhaji mungkin hanya sekali memperoleh haji mabrur, sungguh merupakan kebesaran Allah SWT,” katanya.(MCH/Ims)

oleh: – (-) | Kategori: Haji | Tanggal: 22-12-2006 00:00

http://kemenag.go.id/index.php?a=detilberita&id=607


22-12-2006 0609 – HAJI AKBAR, BERTEMUNYA DUA HARI BESAR

7 responses to this post.

  1. […] 00:00, kategori Haji SEBANYAK 238 JAMAAH KLOTER 55 SOC RISTI 22-12-2006 00:00, kategori Haji 0607 – AMIRUL HAJJ : KITA SANGAT BERSYUKUR TAHUN INI HAJI AKBAR 22-12-2006 00:00, kategori Haj… AMIRUL HAJ TIBA DI ARAB SAUDI 21-12-2006 00:00, kategori Haji JAMAAH WAFAT BERTAMBAH 12 ORANG LAGI […]

    Balas

  2. Posted by Fenni on November 3, 2011 at 11:09 am

    yg bener yg mana sih? haji akbar itu adl pas hari jum’at wukuf atau pas hari jum’at yg idul adha nya…??

    Balas

    • Terimakasih atas perhatiannya pada post tsb. di atas. Kami juga ragu akan kebenaran haji akbar, karena hal sbb:
      Tetangga kami, Bpk.H. B., ketika berbincang di masjid yg.dihadiri juga oleh pembimbing haji, bersyukur krn. berkesempatan menunaikan haji pada tahun tsb., namun nampak jelas bahwa ustadz pembimbing haji mengabaikan (seperti menghindari utk menjawab/komentar) perkataan Bpk.H. B. tsb.
      Maka kami pun tidak berusaha “mengejar” komentar-nya, krn. dapat menimbulkan perbedaan diantara kita yg tidak perlu terjadi.
      Demikian pendapat kami.

      Balas

  3. Posted by Fenni on November 3, 2011 at 11:11 am

    soalnya baca di artikel ini :
    http://konsultasisyariah.com/salah-paham-haji-akbar dan
    http://myquran.org/forum/index.php?topic=64170.0
    menyebutkan bahwa haji akbar adl idul adha yg jatuh pada hari jum’at, bukan wukufnya

    Balas

  4. Jawaban:

    Wa ‘alaikumussalam
    Salah Paham Haji Akbar

    Allah berfirman,

    وَأَذَانٌ مِنَ اللَّهِ وَرَسُولِهِ إِلَى النَّاسِ يَوْمَ الْحَجِّ الْأَكْبَرِ أَنَّ اللَّهَ بَرِيءٌ مِنَ الْمُشْرِكِينَ وَرَسُولُهُ

    “Pengumuman dari Allah dan rasul-Nya kepada umat manusia pada hari haji akbar, bahwa Allah dan rasul-Nya berlepas diri dari orang musyrik…” (QS. At-Taubah: 3)

    Kemudian dalam sebuah hadis, dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu, ia mengatakan, “Abu Bakr As-Siddiq radhiallahu ‘anhu mengutusku ketika musim haji yang diperintahkan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sebelum musim haji wada’, bersama sekelompok kaum muslim. Mereka mengumumkan kepada masyarakat pada hari nahr (Idul Adha),

    لا يحج بعد العام مشرك ولا يطوف بالبيت عريان

    “Setelah tahun ini, orang musyrik tidak boleh berhaji dan orang yang telanjang tidak boleh lagi tawaf di kakbah.” (HR. Muslim).

    Berdasarkan ayat dan hadis di atas, maka makna hari haji akbar adalah hari dimana Abu Bakr bersama kaum muslim yang lain, mengumumkan kepada masyarakat Mekah bahwa orang musyrik tidak boleh lagi melakukan haji di kakbah. Ini menunjukkan bahwa hari haji akbar adalah hari nahr (Idul Adha), karena pengumuman tersebut dilakukan pada saat Idul Adha.

    Imam An-Nawawi menjelaskan dalam Syarh Sahih Muslim, bahwa Ibnu Syihab mengatakan, “Humaid bin Abdurrahman mengatakan, ‘Hari nahr (Idul Adha) adalah hari haji akbar, berdasarkan hadis Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu di atas.” Kemudian Imam An-Nawawi memberi keterangan,

    معنى قول حميد بن عبد الرحمن إن الله تعالى قال وأذان من الله ورسوله إلى الناس يوم الحج الأكبر ففعل أبو بكر وعلي وأبو هريرة وغيرهم من الصحابة هذا الأذان يوم النحر بإذن النبي صلى الله عليه و سلم

    “Makna perkataan Humaid bin Abdirrahman, firman Allah ‘Pengumuman dari Allah dan rasul-Nya kepada umat manusia pada hari haji akbar,…’ kemudian penyampaian pengumuman ini dilakukan Abu Bakr, Ali bin Abi Thalib, Abu Hurairah, dan para sahabat yang lainnya pada saat hari Idul Adha, dengan izin dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.” (Syarh Sahih Muslim karya An-Nawawi, 9:116).

    Imam An-Nawawi juga mengatakan, “Ulama berselisih pendapat mengenai apa yang dimaksud hari haji akbar. Ada yang mengatakan, hari Arafah. Sementara Imam Malik, Imam as-Syafi’i, dan mayoritas ulama berpendapat bahwa haji akbar adalah hari Nahr (Idul Adha)… sebagian ulama menjelaskan, ‘Dinamakan hari haji akbar, untuk membedakannya dengan haji Asghar, yaitu umrah.” (Syarh Sahih Muslim karya An-Nawawi, 9:116).

    Al-Hafidz Ibnu Hajar mengatakan, “Ulama berbeda pendapat tentang makna haji asghar. Mayoritas ulama berpendapat bahwa haji asghar adalah umrah. Ada juga yang mengatakan, ‘Haji asghar adalah hari arafah (9 Dzulhijah) dan haji akbar adalah Idul Adha’. Karena di hari Idul Adha merupakan penyempurna kegiatan manasik haji yang belum dilakukan.” (Fathul Bari Syarh Sahih Bukhari, 8:321).

    Dari keterangan di atas, dapat kita simpulkan bahwa penamaan haji akbar pada dasarnya adalah untuk membedakan dengan umrah atau dengan kegiatan haji yang lain. Sehingga tidak hubungannya dengan wukuf yang jatuh pada hari jumat. Disebutkan dalam Tuhfatul Ahwadzi Syarh Jami’ TIrmudzi:

    قد اشتهر بين العوام أن يوم عرفة إذا وافق يوم الجمعة كان الحج حجا أكبر ولا أصل له

    “Terkenal di tengah masyarakat awam, bahwa hari arafah, apabila bertepatan dengan hari jumat maka hajinya adalah haji akbar. Dan ini adalah pendapat yang tidak ada dasarnya.” (Tuhfatul Ahwadzi Syarh Turmudzi, 4:27).
    Allahu a’lam

    Disadur dari: http://www.islamweb.net/fatwa

    Dijawab oleh Ustadz Ammi Nur Baits (Dewan Pembina Konsultasi Syariah)
    Artikel http://www.KonsultasiSyariah.com

    Balas

  5. Cetak Halaman – [Ask] Apa sebenarnya haji akbar itu?
    myQuran – Komunitas Muslim Indonesia
    Pesantren Virtual => Fiqih, Akhlaq, & Ahkamul Islam => Umroh Haji dan Idul Adha => Topik dimulai oleh: top_player pada 05 September 2009, 14:39:24

    Judul: [Ask] Apa sebenarnya haji akbar itu?

    Ditulis oleh: top_player pada 05 September 2009, 14:39:24

    Kalo diliat musim haji nanti wukufnya pas hari jumat, orang sering menyebutnya haji akbar. Sebetulnya apa ada keistimewaan mengnai haji akbar itu? kok dinamakan haji akbar…??

    Judul: Re:[Ask] Apa sebenarnya haji akbar itu?

    Ditulis oleh: oryza pada 05 September 2009, 14:59:53

    Adakah Haji Akbar?

    Barangkali, pembaca sering mendengar istilah haji akbar. Berbagai macam asumsi tentang haji akbar ini berkembang di tengah masyarakat, semisal, bahwa haji akbar adalah wuquf di padang Arafah yang bertepatan pada hari Jum'at. Sebagian berasumsi, bahwa haji akbar adalah hari Idul Adha yang bertepatan dengan hari Jum'at.

    Yang menjadi pertanyaan, darimanakah istilah haji akbar itu? Adakah dasar penggunaan istilah haji akbar ini? Kalaupun ada, apa yang dimaksud dengan haji akbar itu? Pertanyaan-pertanyaan tersebut akan kami jawab dalam ulasan berikut ini.

    1. Asal-Usul Istilah Haji Akbar
    Istilah haji akbar telah digunakan Al Qur'an, yaitu dalam surat At Taubah. Allah berfirman,

    Dan (inilah) suatu permakluman dari Allah dan RasulNya kepada manusia pada hari haji akbar, bahwa sesungguhnya Allah dan RasulNya berlepas diri dari orang-orang musyrikin. Kemudian jika kamu (kaum musyrikin) bertaubat, maka bertaubat itu lebih baik bagimu dan jika kamu berpaling, maka ketahuilah bahwa sesungguhnya kamu tidak dapat melemahkan Allah. Dan beritakan kepada orang-orang kafir (bahwa mereka akan mendapat) siksa yang pedih. (QS At Taubah:3).

    2 Perbedaan Pendapat Di Antara Ulama Tentang Maksud Haji Akbar

    Para ahli tafsir berbeda pendapat tentang haji akbar yang dimaksudkan dalam ayat di atas. Imam Al Bukhari meriwayatkan sebuah hadits dalam Shahih-nya berkenaan dengan tafsir ayat di atas, dari Abu Hurairah,

    Dia mengabarkan, bahwa Abu Bakar Ash Shiddiq mengutusnya pada musim haji yang beliau diangkat sebagai amir haji oleh Rasulullah sebelum haji wada' dalam satu rombongan untuk mengumumkan kepada manusia, agar jangan ada seorangpun dari kaum musyrikin yang mengerjakan haji setelah tahun ini dan agar jangan ada seorangpun yang mengerjakan thawaf dalam keadaan telanjang. (Shahih Bukhari)

    Humaid (salah seorang perawi) berkata, "Hari Nahar (hari penyembelihan hewan kurban atau hari Idul Adha) adalah hari haji akbar berdasarkan hadits Abu Hurairah ini." (Shahih Al Bukhari, hadits nomor 4657, dari hadits Abu Hurairah)

    Dalam lafadz lain disebutkan, dari Abu Hurairah, bahwa Ia berkata, Abu Bakar mengutusku bersama beberapa orang pada hari Nahar di Mina. untuk mengumumkan agar jangan ada seorangpun dari kaum musyrikin yang mengerjakan haji setelah tahun ini,, dan agar Jangan ada seorangpun yang mengerjakan thawaf tanpa busana. Dan bahwasanya hari haji akbar adalah hari Nahar (Idul Adha). Sesungguhnya disebut haji akbar, karena orang-orang mengatakan haji ashgar. Lalu Abu Bakar berbicara di hadapan manusia pada tahun itu, sehingga tidak ada seorang musyrikpun yang mengerjakan haji pada tahun berikutnya, pada waktu Rasulullah mengerjakan haji wada'. (Shahih Al Bukhari dalam kitab Al Jizyah dari hadits Abu Hurairah.)

    Ibnu Hajar Al Asqalani menyebutkan dalam kitab Fathul Bari,Juz Vlll/407 bahwa perkataan, "Hari haji akbar adalah hari Nahar…"

    adalah perkataan Humaid bin Abdurrahman (salah seorang perawi hadits yang meriwayatkan dari Abu Hurairah). la mengambil istimbath (kesimpulan) tersebut dari firman Allah surat At Taubah ayat 3 di atas, dan dari seruan yang dikumandangkan oleh Abu Hurairah atas perintah Abu Bakar pada hari Nahar. Itu menunjukkan, bahwa yang dimaksud haji akbar adalah hari Nahar.

    Mengenai perkataan, "sesungguhnya disebut haji akbar karena …"

    yang termuat dalam hadits kedua di atas, Ibnu Hajar Al Asqalani mengatakan, "Lafadz ini disebutkan juga dalam riwayat Ibnu Umar yang diriwayatkan oleh Abu Dawud''.

    Asal riwayat ini terdapat dalam kitab Shahih secara marfu' dengan lafadz : "Hari apakah ini?"

    Mereka berkata."Hari Nahar!"

    Rasul berkata, "Hari ini adalah hari haji akbar."

    Kemudian, para ulama berselisih pendapat tentang haji ashgar. Menurut jumhur ulama, maksudnya ialah umrah.

    Abdurrazaq meriwayatkan secara maushul (tersambung sanadnya) dari jalur Abdullah bin Syaddad -salah seorang tabi'in senior- dan diriwayatkan juga secara maushul oleh Ath Thabari dari sejumlah ulama, seperti Atha' dan Asy Sya'bi.

    Diriwayatkan pula dari Mujahid, bahwa yang dimaksud haji akbar adalah haji qiran. Sedangkan haji ashgar adalah haji ifrad. Ada pula ulama yang mengatakan, yang dimaksud dengan haji ashgar adalah hari Arafah, dan haji akbar adalah hari Nahar, karena pada hari itu disempurnakan manasik haji yang tersisa.

    Menurut Sufyan Ats Tsauri, seluruh hari-hari haji (termasuk hari Arafah, hari Nahar dan tasyriq] adalah hari haji akbar, seperti halnya istilah hari Fath, hari Jamal, hari Shiffin dan sejenisnya. Pendapat seperti ini juga dinukil dari Mujahid dan Abu Ubaid. Pendapat ini didukung oleh As Suhaili. Dia menyebutkan, bahwa Ali membacakannya pada seluruh hari-hari haji.

    Ada pendapat yang menyebutkan, bahwa ahli jahiliyah dahulu wuquf di Arafah, sedangkan kaum Quraisy wuquf di Muzdalifah. Lalu pada pagi hari Nahar, mereka semua berkumpul di Muzdalifah. Oleh karena itu, disebutlah hari itu sebagai hari haji akbar, karena seluruhnya (ahli jahiliyah dan kaum Quraisy) berkumpul di Muzdalifah."

    Diriwayatkan dari Al Hasan, ia mengatakan, bahwa disebut hari haji akbar, karena pada hari itu bertepatan dengan hari besar seluruh agama-agama.

    Ath Thabari meriwayatkan dari Abu Juhaifah dan yang lainnya, bahwa hari haji akbar itu ialah hari Arafah. Sementara Sa'id bin Jubair berpendapat, hari haji akbar adalah hari Nahar. (Fathul Bari VIII/407-408.)

    At Tirmidzi meriwayatkan dari Ali bin Abi Thalib secara marfu' dan mauquf dengan lafadz, "Hari haji akbar adalah hari Nahar."

    Namun At Tirmidzi menguatkan riwayat yang mauquf. Ibnu Jarir Ath Thabari meriwayatkan dengan sanadnya dari Abu Shahba' Al Bakri yang menyebutkan sebab munculnya anggapan sebagian orang, bahwa haji akbar itu adalah hari Nahar. Ia berkata, "Aku bertanya kepada Ali bin Abi Thalib tentang hari haji akbar yang disebutkan dalam surat At Taubah ayat 3.

    Ali berkata,"Sesungguhnya Rasulullah mengutus Abu Bakar bin Abi Quhafah untuk memimpin haji. Lalu beliau mengutusku bersamanya dengan membawa empat puluh ayat dari surat Al Bara'ah. Abu Bakar tiba di Arafah dan menyampaikan khutbah pada hari Arafah. Setelah menyampaikan khutbahnya, beliau memandang ke arahku lalu berkata, “Bangkitlah, hai Ali dan sampaikanlah risalah Rasulullah''.

    Lalu akupun bangkit dan membacakan kepada manusia empat puluh ayat dari surat Al Bara'ah (At Taubah). Kemudian kami bertolak dari Arafah dan tiba di Mina, aku melempar jumrah, menyembelih hewan kurban dan mencukur rambut. Aku lihat jama'ah haji di Mina tidak seluruhnya menghadiri khutbah Abu Bakar pada hari Arafah. Akupun berkeliling ke kemah-kemah untuk membacakannya kepada mereka. Oleh karena itu kalian mengira, bahwa hari haji akbar itu adalah hari Nahar, padahal hari itu sebenarnya adalah hari Arafah."

    Abu Ishaq pernah bertanya kepada Abu Juhiifah tentang hari haji akbar, ia menjawab, "Hari Arafah!"

    Abu Ishaq bertanya,"Apakah menurut pendapatmu saja, atau pendapat seluruh sahabat Rasulullah?"

    Beliau menjawab,"Dari pendapat seluruhnya."

    Oleh karena itulah Umar bin Al Kaththab secara tegas mengatakan, bahwa hari haji akbar adalah hari Arafah. Pendapat ini diriwayatkan juga dari Ibnu Abbas, Abdullah bin Az Zubair, Mujahid, Ikrimah, Atha' dan Thawus.

    Sementara itu, para sahabat yang berpendapat bahwa hari haji akbar adalah hari Nahar, diantaranya ialah Ali bin Abi Thalib, Abdullah bin Abi Aufa, Al Mughirah bin Syu'bah, sebuah riwayat lain dari Abdullah bin Abbas, Abu Juhaifah. Sa'id bin Jubair, Abdullah bin Syaddad bin Al Haad, Nafi' bin Jubair bin Muth'im, Asy Sya'bi, Ibrahim An-Nakha'i, Mujahid, Ikrimah, Abu Ja'far Al Baqir, Az Zuhri, Abdurrahman bin Zaid bin Aslam, bahwa mereka semua mengatakan hari haji akbar ialah hari Nahar.

    Inilah pendapat yang dipilih oleh Ibnu Jarir Ath Thabari dalam tafsirnya, berdasarkan hadits Abu Hurairah yang diriwayatkan oleh Al Bukhari di atas dan beberapa hadits lainnya.

    Ibnu Jarir Ath Thabari menyebutkan hadits lain dari Abdullah bin Umar, bahwasanya ia berkata,

    "Rasulullah berdiri di Jumrah pada hari Nahar ketika haji Wada'. Rasulullah berkata,''Ini adalah hari haji akbar'."

    Demikianlah yang diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim dan Ibnu Mardawaih dari hadits Abu Jabir -namanya adalah Muhammad bin Abdul Malik.

    Kemudian Ibnu Jarir meriwayatkan hadits lain yang mendukung pendapatnya dari Abu Bakrah, ia berkata:

    Pada hari Nahar, Rasulullah duduk di atas unta beliau. Orang-orang berdiri memegang tali kekangnya. Rasulullah bertanya,"Hari apakah ini?"

    Kami diam, karena kami mengira beliau akan menyebutkan nama lain selain dari nama yang kami kenal. Kemudian beliau berkata,"Bukankah hari Ini adalah hari haji akbar?" (Sanadnya shahih, asalnya terdapat dalam kitab Ash Shahih).

    Diriwayatkan pula oleh Abu Ahwash dari Amru bin Al Ahwash, bahwa ia mendengar Rasulullah berkata pada hari haji wada': "Hari apakah ini?" Mereka berkata, "Hari haji akbar."

    Riwayat-riwayat di atas rnenguatkan pendapat yang rnengatakan, bahwa hari haji akbar adalah hari Nahar. Sementara itu, diriwayatkan dari Sa'id bin Al Musayyib, bahwa hari haji akbar adalah hari kedua dari hari Nahar. Demikian diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim dalam tafsirnya. (Silahkan lihat riwayat-riwayat ini dalam Tafsir Ibnu Jarir, Tafsir Ath Thabari dan Tafsir Ibnu Katsir.)

     
    3 Kesimpulan Masalah

    Kesimpulannya, dalam masalah ini, ada beberapa pendapat ulama. sebagai berikut:
        * Pendapat yang rnengatakan hari haji akbar adalah hari Arafah.
        * Pendapat yang rnengatakan hari haji akbar adalah hari Nahar (hari Idul Adha).
        * Pendapat yang rnengatakan, bahwa hari haji akbar adalah hari kedua dari hari Nahar.
        * Pendapat yang rnengatakan, bahwa haji akbar adalah haji qiran, sedangkan haji ashgar adalah haji ifrad.
        * Pendapat yang rnengatakan, bahwa hari haji akbar adalah seluruh hari-hari haji.
        * Sebagian ulama berpendapat, bahwa haji akbar adalah hari Arafah, dan haji ashgar adalah hari Nahar.
        * Sebagian ulama lainnya berpendapat, haji akbar adalah haji, dan haji ashgar adalah umrah.

    Namun, seluruh pendapat tersebut dapat disatukan kepada pendapat yang kelima. Yaitu hari haji akbar adalah seluruh hari-hari haji, termasuk di dalamnya hari Arafah, hari Mina, hari Muzdalifah, hari Nahar dan hari-hari tasyriq. Karena, para sahabat maupun tabi'in yang berpendapat haji akbar adalah hari Nahar tidak menafikan jika haji akbar itu juga hari Arafah. Bahkan ada sebagian sahabat yang berpendapat, bahwa hari haji akbar adalah hari Arafah dan juga hari Nahar, misalnya seperti Turjumanul Al Qur'an Abdullah bin Abbas. Demikian pula sebaliknya. Wallahu a'lam bish shawab.

    _http://blog.vbaitullah.or.id/2006/12/04/820-adakah-haji-akbar/
     


    Judul: Re:[Ask] Apa sebenarnya haji akbar itu?
    Ditulis oleh: oryza pada 05 September 2009, 15:03:53
    HAJI AKBAR

    Pendapat yang populer dalam madzhab Syafi’i, hari “Haji Akbar” adalah hari Arafah (9 Dzul-Hijjah). Namun pendapat yang benar bahwa hari haji akbar adalah pada hari Nahr (penyembelihan kurban, yakni 10 Dzul-Hijjah], berdasarkan firman Allah Subhanahu wa Ta’ala.

    “Artinya : Dan (inilah) suatu permakluman dari Allah dan rosul-Nya kepada umat manusia pada hari haji akbar…” [At-Taubah : 3]

    Dalam shahih Bukhari 8/240 dan shahih Muslim : 1347 disebutkan bahwa Abu Bakar dan Ali Radhiyallahu ‘anhuma mengumumkan hal itu pada hari nahr, bukan pada hari Arafah.

    Dalam sunan Abu Dawud 1945 dengan sanad yang sangat shohih, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa salam bersabda.

    “Artinya : Hari haji akbar adalah hari nahr (menyembelih kurban)”

    Demikian pula yang dikatakan oleh Abu Hurairah dan sejumlah shahabat radhiyallahu ‘anhum [lihat Zadul Ma’ad Ibnul Qayyim 1/55-56]

    _http://www.almanhaj.or.id/content/2288/slash/0


    Judul: Re:[Ask] Apa sebenarnya haji akbar itu?

    Ditulis oleh: top_player pada 05 September 2009, 20:10:32

    Terima kasih atas penjelasannya… jadi haji akbar itu bukan karena wukufnya pas jum'at yah..

    Judul: Re:[Ask] Apa sebenarnya haji akbar itu?
    Ditulis oleh: ph34r pada 05 September 2009, 20:22:27

    Haji Akbar tanggal 10 Dzulhijah kan
    trusss

    ngapain sih? hehe gimana lagi, belum pernah Haji


    Balas

Tinggalkan Balasan ke TenagaSurya Batalkan balasan